Hii there! 🙂
Namaku Mardiana Zulfa, untuk yang belum tau, aku kuliah di UIN Jakarta dengan jurusan Pendidikan Matematika, jurusan yang kupilih sendiri atas dasar minatku selama ini. Jurusanku merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yep, Fakultas para calon pendidik di masa depan (katanya).
Skripsi merupakan salah satu wacana yang tidak selalu indah didengar bagi beberapa kalangan, terutama mahasiswa/i semester akhir. Adakalanya semangat itu membara ketika melihat kakak kelas sudah bersinar dengan skripsinya yang cepat selesai ditambah dengan judul yang ‘wah’, namun adakalanya pula semangat itu menurun hempas hilang entah kemana jika terbayang sulitnya atau bahkan menakutkannya menemui Dosen/Kajur.
Aku akan berbagi pengalaman sedikit tentang bagaimana aku berdamai dengan ibu skripsi ini. Here we go…
1. Pergerakan Awal
Iyup, kamu harus sabar. Jangan terburu-buru mengajukan judul. Kamu perlu tau apa sebenarnya tujuan kamu mengerjakan skripsi, karena ke depannya ini adalah booster motivasimu saat kamu sedang down mengerjakan skripsi. Tujuanku saat itu adalah:
“Membahagiakan Orangtua dengan Lulus Sesegera Mungkin (dan malas ke kampus terus)”
2. Memikirkan Judul
Bertanyalah pada mereka yang pernah berkutat dengan skripsi. Ilham apa yang mereka dapat ketika mencari judul. Kalau aku bertanya pada kakakku apa yang harus aku lakukan. Beliau bilang:
“Lo tulis, terserah mau di word atau di kertas. Masalah apa yang lo temui sebagai siswa dulu saat belajar Matematika. Lo tulis. Pokonya tulis aja. Tanpa berhenti. Gausah peduliin salah ejaan atau bahasa lo gak formal. Pokonya lo keep writing without any hesitation dah”
Lalu apa yang aku tulis….
Kemudian aku cari deh di google scholar metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan sebagai solusi dari masalah yang aku tulis di atas. Dan akhirnya aku menemukan:
3. Membuat Kerangka Proposal
Setelah aku menemukan pembelajaran/metode yang cocok untuk menangani masalah yang aku temui di sekolah dulu, aku menyusun kerangka proposal. Kerangka proposal ini tentunya sudah pernah dijelaskan waktu kuliah Metodologi Penelitian dahulu. Aku mencari sumber-sumber seperti jurnal atau buku sejenis, lalu kumasukkan semuanya dalam kerangka proposal. Sampai kerangka proposalku kupikir pas dan proporsional. Selanjutnya aku….
4. Mengajukan judul ke Ketua Jurusan
Ini adalah sesuatu yang penuh drama dan olahraga jantung serta sebagian mahasiswa merasa sungguh berat. Jujur aku pun merasakan hal yang sama. Saat itu masih dalam waktu libur antara semester 6 dan 7. Aku berpikir ini saat yang tepat untukku datang ke jurusan untuk mengajukan judul, dikarenakan Bapak Kajurku sedang tidak dalam keadaan terlalu lelah (menurutku) dibanding hari-hari biasa ketika hari kuliah. Saat itu, Aku bertekad sebelum masuk semester 7, aku harus sudah ACC. 🙂
Hari pertama mengajukan judul, aku menunggu agak lama di depan jurusan. Sambil mengintip-ngintip apakah kondisi sudah memungkinkan belum bagiku untuk masuk. Sepertinya Bapak sibuk sekali saat itu. Ujungnya hari itu aku tidak jadi ketemu Bapak, karena bapak harus pergi ke kampus lain tempat beliau pula mengajar secepatnya, Sungguh, aku merasa seperti Scrooge McDuck yang kehilangan koin kesayangannya: AMBYAR.
Sedih, tapi tidak keluar air mata. Lalu aku merutuki diriku sendiri, “Yahh Na, baru juga hari pertama. Cengeng banget!!”. Kemudian aku datang lagi beberapa hari kemudian. Alhamdulillah bisa bertemu Beliau (dengan banyaknya coretan di kerangka proposalku).
Revisi. Revisi. Di kedatanganku yang keempat menemui Bapak, akhirnya judulku di ACC pada tanggal 3 Agustus 2017. Alhamdulillah T_T. Bapak menunjuk Dosen Pembimbing Semprop (Dosen Ahli) yang memiliki kemampuan relevan dengan judulku, yaitu Bu Dr. Lia Kurniawati, M.Pd.
5. Setelah ACC menuju Semprop
Setelah mendapatkan judul, masa-masa seperti ini lah yang menurutku sangat rentan. Kenapa? Karena biasanya mahasiswa akan merasa tenang karena judul telah berada di tangan. Godaan untuk istirahat, untuk santai sangat besar di fase ini. Ketika bimbingan, aku pernah menemui seniorku dari jurusan lain yang mana beliau mengatakan padaku, “Iyanih Han, gua udah acc dari semester 7. Tapi ya gitu dah, guanya mager. Alhasil gua baru dateng lagi sekarang” saat itu beliau sudah memasuki semester 12.
Hal yang harus dilakukan setelah ACC judul adalah giat Menyiapkan Seminar Proposal. Kalau dijurusanku, kita harus menyusun Gambaran Skripsi milik kita dari bab 1–3 bersama dengan PPT juga pastinya. Beberapa dosen juga menyarankan untuk melakukan studi pendahuluan juga di masa ini. Yang mana aku Alhamdulillah tidak disuruh oleh Dosbingku. “Pakai hasil penelitian kakak kelas Mar, cari yang sejenis!” ungkap beliau.
6. Seminar Proposal 27 Oktober 2017
Akhirnya waktu yang dinanti tiba. Siang itu aku seminar proposal bersama dengan Kak Ismi dan Kak Annisa. Alhamdulillah tidak banyak drama di dalamanya. Aku hanya diperintah untuk memperkuat statemenku dan membuat instrumen yang valid karena metodeku tidak sederhana. Jadilah para penguji proposalku sebagai dosen pembimbing skripsiku ke depannya yaitu Dr. Lia Kurniawati, M. Pd dan Ramdani Miftah, M.Pd.
7. Selama PPL/PPKT a.k.a Kejar Tayang Instrumen (Januari – Mei 2018)
Di jurusanku, ada yang namanya PPKT (Praktek Profesi Keguruan Terpadu) atau umum dikenal sebagai PPL. Satu kegiatan yang sangat bagus bagi calon pendidik/Guru (karena kita diperintah untuk mengajar dan meneliti sebagai guru di sekolah), tapi juga bisa menjadi boomerang untuk mahasiswa itu sendiri. Dosenku dahulu sering mengatakan, “Banyak mahasiswa yang akan menghilang pada PPKT ini”. Satu hal yang benar saja terjadi. Jujur setiap sekolah yang menerima PPKT itu bisa saja memberikan pekerjaan yang cukup berat bagi para mahasiswa PPKT, sehingga kami lupa untuk kembali ke kampus. Kembali dalam arti, entah mengajukan judul, entah bimbingan dsb.
Jujur kemajuan skripsiku pun agak terhambat di fase ini. Tapi Alhamdulillah pada waktu kurang lebih 6 bulan ini, aku dapat menyusun Studi Pendahuluan, Menyusun RPP LKS dan Validasi Instrumen yang akan aku gunakan untuk penelitian nanti.
8. Penelitian Skripsi
Setelah menyelesaikan Laporan PPKT pada bulan Juni 2018, Aku mulai merencanakan penelitian skripsiku di SMAN 3 Kota Tangerang selatan, yaa SMA-ku dan SMA tempat dimana aku melaksanakan PPKT (Si Hana yang Jago Kandang) wkwkwk .
Usai mendapat izin dari kedua dosen pembimbingku, aku pun terjun ke lapangan selama satu bulan untuk penelitian skripsi yaitu pada bulan-bulan pertama tahun ajaran baru (Juli-Agustus 2018). Materi yang kugunakan adalah Turunan Trigonometri Kelas 12 (tidak jadi integral wkwkwk). Karena kelas yang kuajak untuk penelitian adalah kelas yang kupakai juga untuk PPKT maka tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk menyesuaikan diri denganku. Alhamdulillah mereka sangat ramah dan supportif pada kakak kelasnya ini :’) Terimakasih 12 IPA 2 dan 12 IPA 3 N3TS tahun ajaran 2018/2019. ❤
9. Mengolah Data
Usai penelitian berakhir, waktu yang panjangpun datang yaitu Malam-Malam Pengolahan Data. Dengan berbekal software (SPSS&Ms Excel) dan tutorial dari kang Ucub (re: YouTobe) dan buku sakti Statistika Terapan karya Pak Kadir, Alhamdulillah pengolahan data pun selesai dalam waktu 3 minggu (Agustus akhir – September awal). Meski ada revisi sedikit-sedikit, akhirnya bab 4 pun dapat mulai disusun dengan bimbingan penuh dari Bu Lia serta Pak Ramdhani.
10. Ujian Referensi (Uref)
Drama bab 4 yang memakan waktu hampir satu bulan pun usai. Bu Lia mempersilakanku untuk menyiapkan uref. Uref adalah Ujian Referensi, di mana kamu harus menjembrengkan sumber-sumber yang kamu pakai selama proses penyusunan skripsi, baik itu jurnal, buku, artikel, atau bahkan hasil penelitian orang lain yang kamu kutip. Alhamdulillah karena terbiasa menyimpan itu semua dengan malasnya dahulu, pada akhirnya aku pikir tidak akan mengahadapi banyak kesulitan dalam menyusun tabel uref. Hanya ada beberapa buku yang kupikir tadinya aku tidak mencantumkan itu, tapi kok kenapa ada di skripksiku yaaa, akhirnya aku yang malas ke PU (Perpustakaan Univ) ini pun ke sana mencari-cari para tersangka ini (re: buku-buku bahan uref).
Saat itu, aku agak panik juga karena yang tadinya aku merasa santai dalam menyiapkan uref, lalu aku dapat kabar bahwa salah satu dosbingku akan melaksanakan ibadah umroh dalam waktu dekat. Sedangkan saat itu, aku hanya baru memegang bahan-bahannya saja, tapi Aku belum menyusunnya. *Dagdigdug
Memang kita tidak bisa sombong sedikitpun dalam mengerjakan skripsi, karena pasti ujung-ujungnya kita akan ditegur oleh Nya.
Setelah menyiapkan bahan-bahan dengan rapi dan paripurna (menurutku), aku pun mengirim pesan whatsApp pada bu Lia dan Pak Ramdhani, mengenai kapan beliau-beliau memiliki waktu untuk kutemui Uref. Surprisingly, urefku dapat berjalan lancar dalam kurun waktu satu minggu saja! Alhamdulillah.
11. Proses Pendaftaran Sidang
Mendaftar sidang dengan mengumpulkan beberapa dokumen seperti tanda tangan acc dosen, lembar orisinalitas karya ilmiah, lembar penilaian untuk penguji, lembar berita acara dll. Tidak terlalu banyak hambatan, namun peran para senior atau teman yang sudah berkecimpung terlebih dahulu dalam skripsi sangat diperlukan di sini.
12. Persiapan Sidang :’)
Aku sudah menyelesaikan proses pendaftaran sidang sejak awal november 2018. Setelah itu, sambil menunggu jadwal/panggilan sidang aku cicil dengan menyusun PPT skripsiku. Aku tidak terlalu rajin, meskipun sebenarnya tidak terlalu sulit. Sampai waktunya tiba….
Jadwal sidangpun rilis
Persiapan sidang yang penuh drama, karena kelompok sidangku menerima pemberitahuan bahwa kami akan sidang saat SATU HARI SEBELUMNYA yaitu tanggal 29 November 2018 Pukul 11.00 WIB. Pertama kali aku mendengar hal itu, pikiranku langsung shocked!! Saking syoknya aku sampai tidak bisa berpikir jernih dan memilih untuk….. Pulang ke rumah. 😊 Alhamdulillah rumahku hanya berjarak 20 menit dari kampus. Di rumah aku dapat berpikir tenang. Mamah menyarankanku untuk shalat dzuhur dan makan siang terlebih dahulu, beliau mengatakan aku tidak perlu panik. Karena justru aku seharusnya bersyukur dimudahkan untuk sidang secepat itu.
Pesan dan panggilan whatsApp sudah beratus ratus yang masuk menanyakan serba serbi sidang, aku mulai menyiapkan satu-satu apa yang harus aku lakukan hari itu juga. Karena banyak administrasi yang harus diselesaikan dan pengiriman draft skripsi ke rumah dosen penguji kami masing-masing. Alhamdulillah aku mendapat Ibu Maifalinda Fatra, Ph. D dan Dedek Kustiawati M. Pd sebagai dosen penguji skripsiku esoknya. Dan semua ini selesai ketika maghrib.
Malamnya aku mendapat tugas membeli buah, setelah shalat isya, aku dan Papah pergi ke Giant dekat rumah kami, aku membeli anggur, jeruk, dan pisang seharga hampir 200.000IDR (dicatat untuk kenang-kenangan 😂).
Setelah membeli buah, aku pun tidur selama hampir 3 jam sampai pukul 01.00 pagi karena sudah lelah sekali seharian itu. Kubangun dengan optimisnya untuk menyiapkan keperluan besok, seperti fiksasi PPT dan menyetrika baju wkwkwk. Alhamdulillah aku dapat pinjaman blazer hitam dari tetanggaku sebelumnya, sehingga aku tidak perlu repot membeli malam itu.
13. D-Day Munaqosah alias Sidang
Tim Sidang Tahu Bulat, Super Dadakan
Pada tanggal 30 November 2019, di hari jum’at yang cerah, Aku bersyukur mendapat dua dosen penguji yang sungguh baik, bu Linda dan Bu Dedek. Beliau-beliau ini tidak banyak memberiku pertanyaan skakmat yang kubayangkan sebelumnya. Mereka menanyakan alasanku melakukan penelitian skripsi dengan judul ini dan membenahi beberapa kalimat yang dirasa perlu ditambah atau bahkan ditiadakan sama sekali. Kuncinya adalah OPTIMIS dan Jawab dengan yakin. Jangan ragu-ragu, karena kamu yang (mungkin) lebih tahu tentang skripsimu sendiri. Dosen penguji biasanya hanya menguji keyakinan kita pada hasil penelitian tersebut, tapi juga jangan sombong dan terlihat lebih pintar dari dosenmu, karena dilihat darimanapun tentu kapasitas keilmuan beliau-beliau jauh lebih baik dibandingkan diri kita. 😊
14. Revisi, Bebas Pustaka, Bebas Biaya, dan Pendaftaran Wisuda
“Habis sidang, terbitlah revisi”
Dalam waktu 2 minggu, kukejar perjalanan untuk menyelesaikan revisi dan berburu tanda tangan Ketua serta Sekretaris Jurusan. Baru kemudian aku menyerahkan draf skripsi untuk disetujui oleh bapak Dekan FITK selama kurang lebih 3 hari. Sambil mengurus SKL (Surat Keterangan Lulus).
Baru aku bisa mengurus bebas pustaka dengan menyerahkan skripsiku dalam bentuk hardcover dan CD-nya ke perpustakaan jurusan, fakultas, dan universitas. Pada masa ini, kita diharuskan memiliki kesiapan baik dari segi tenaga maupun materi, karena banyak biaya seperti print skripsi bereksemplar-eksemplar, pelunasan biaya kuliah, juga biaya daftar wisuda. Alhamdulillah kuucapkan karena Allah selalu memberikanku rezeki dari berbagai arah, entah itu dari hasilku sendiri maupun pemberian orangtuaku. 😍
Setelah semua proses administrasi selesai, akupun mendaftarkan diri ke website akademik UIN untuk mendaftar wisuda dengan mengupload beberapa dokumen dan juga pas foto. Sampai akhirnya pemberitahuan wisuda itu pun tiba ….
15. Wisuda
Throwback, mungkin beberapa teman-teman ada yang heran, kenapa kami wisuda di bulan Juni 2019, padahal sudah sidang sejak November 2018. Hal ini pun bagian dari hal yang menyedihkan selama perjalanan untuk lulus bagiku dan beberapa teman-teman. Seyogyanya kami dapat mengikuti wisuda bulan februari 2019, yaitu pada wisuda ke 111. Tapi karena akreditasi jurusan kami yang kebetulan sedang habis saat masa pendaftaran wisuda, maka secara otomatis kami harus bersabar mendaftar wisuda pada periode selanjutnya, yaitu Wisuda ke 112 pada bulan Juni 2019.
Namun di luar pemunduran waktu wisuda tersebut, Alhamdulillah kini kami telah melaksanakannya. Wisuda tentu hanyalah ceremony atau perayaan semata, yang terpenting kami dapat menuntaskan masa studi kami (insyaalllah) dengan baik di akhir bulan juni yang cerah ini. 🤗
Harapanku dan mungkin harapan para wisudawan lainnya, semoga ilmu yang kami peroleh selama duduk di bangku kuliah S1 dapat bermanfaat bagi diri kami, agama, nusa, dan juga bangsa kami tercinta. Aamiinn
Demikian kisah perjalananku berjuang menyelesaikan kuliah S1, terutama dalam menyelesaikan skripsi.
Terimakasih untuk kalian semua yang kutidak bisa sebutkan satu persatu namanya di sini yang telah menjadi bagian penting di dalamnya. Semoga Allah membalas perbuatan baik kalian dengan balasan yang sebaik-baiknya. Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin ❤
🌻Mardiana Zulfa, S. Pd ⛅
4 Juli 2019