2021 In Memory

#Latepost (Aku tidak sadar, Aku punya draft Di wordpress ini Yang Belum kupost wkwkw, kupublish saja sebagai kenanganku di masa itu, enjoy)

Hai…. hai…. Assalamu’alaikum

Sudah lama sekali tidak blogging ria, sedih ya, rasanya terlalu banyak yang ingin diceritakan, namun waktu untuk menulisnya tidak ada hiks hiks.

2021 sudah berlalu~

Apa saja yang sudah kulakukan? what life brought me for sure?

So, di awal 2021, aku menikah hihi masyaallah, setelah bertahun-tahun menggalau ria dengan si doi, akhirnya Ia datang melamar di akhir 2020 bersama keluarganya. Waktu yang sangat singkat, hingga akhirnya kami menikah satu bulan kemudian (Januari 2021). Pernikahan yang sederhana, dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat serta tetangga kanan kiri rumah saja (karena pandemi)….

Selanjutnya, aku tinggal bersama mertua masih di kota yang sama. Kehidupan awal pernikahan yang terprediksi menyeramkan pada akhirnya ternyata tidak terlalu sulit untuk dijalani alhamdulillah ^_^ Walau tidak bisa dipungkiri asam manis pahitnya semua ada.

Tak lama berselang setelah menikah, aku pun hamil wkwkwk alhamdulillah. Kehamilan yang disepakati berdua, setelah sebelumnya rasanya kami ingin ‘menunda’ dulu selama satu tahun untuk beradaptasi dengan kehidupan pernikahan. Namun atas rekomendasi kedua orangtua, juga atas keputusan kami sendiri (aku dan mas H) kami pun expecting a baby at the end of year xixixi

Tak lama kemudian, bulan ramadhan pun tiba, karena pandemi, kami banyak melakukan aktifitas di rumah saja, sahur, puasa, buka puasa, hingga salat tarawih. Alhamdulillah, memori yang sangat indah berpuasa pertamaku setelah menikah kala itu.

Kemudian, waktu berjalan hingga sampailah kami di bulan keempat kehamilanku, dan kami pun mudik ke Kota Tulungagung (Kampung suami). Suatu pengalaman yang luar biasa bagiku, mengingat selama ini aku hanya mudik ke Kota Cirebon/Indramayu saja bersama mamah papah sejak kecil. Mudik ini cukup jauh untukku yang suuper jarang pergi jauh dalam kurun waktu yang lama.

Di sana aku berkenalan dengan para mbah-mbah di kampung, alhamdulillah hangat sekali mereka menyambutku saat itu.

Sayangnya, tak lama setelah itu, aku dapat kabar bahwa aku harus segera masuk ke sekolah lagi untuk mengajar, setelah sekian lama wfh. Dengan berat hati, aku pun pulang terlebih dahulu ke Tangsel sendirian naik bus bersama baby yang ada di dalam perut. Sedih sekali rasanya waktu itu mas H mengantarku ke terminal, ditambah kondisiku yang sedang hamil. Tapi ini jadi perjalanan yang luar biasa untukku, karena ternyata aku kuat 🙂

Sekian kisahku ini….

Update: Aku Sudah lahiran, anakku sudah berusia 2 tahun lebih. Kami sudah tinggal sendiri (tidak bersama orangtua lagi). Masyaallah, everything was fine.

Current Activities :)

What have changed? Woww, so many….

Tahun 2020 sudah hampir berakhir yaa, menghitung hari. Banyak kegiatan dan pengalaman yang kudapat di tahun yang cantik ini. Banyak yang menyenangkan, tentu juga ada yang sebaliknya, tapi tenang, semuanya memberikan pelajaran yang teramat berharga. 😉

Pandemi dan segala perubahan yang menyertainya

Jujur, masa-masa merutuki keadaan telah berlalu. Aku merasa sudah beradaptasi atau bahkan enjoy dengan perubahan ini. Malah aku khawatir, kalau nanti akan kembali seperti sebelumnya, pasti akan butuh effort besar untuk itu. 😀

Aku tidak kemana-mana (physically), tapi alhamdulillah aku merasa bisa menjangkau lebih banyak hal yang selama ini masih diam dalam ruang rencanaku. Salah satunya melanjutkan S2 😀 Ya memang keinginan untuk melanjutkan kuliah sudah ada sejak dulu, namun aku merasa masih sangat lama untuk mewujudkannya.

Setelah melalui banyak pertimbangan serta diskusi dengan orang sekitar, aku pun memutuskan untuk mendaftar di bulan Mei 2020, kemudian aku diterima, dan semua berlalu begitu saja hihi, alhamdulillah Allah memberikan banyak kemudahan buatku. ❤ Kini aku tengah memasuki minggu ke 11 perkuliahan, dan bulan depan akan ada UAS wkwkwkw (gausah ditanya ya udah bersiap uas atau belum diriku) :D.

Aku juga alhamdulillah diberi kesempatan mengikuti banyak course baik secara offline (sebelum pandemi) ataupun online. Aku senang ketika mendapat ilmu baru, entah itu relate dengan bidang pekerjaanku atau tidak. Rasanya seperti mencoba menu-menu baru makanan yang belum pernah kutemui sebelumnya. Asikk.

Ups and downs of feeling

Tentu tidak smeua hal menyenangkan terjadi tahun ini, ada beberapa pergolakan batin yang cukup menguras tenaga serta emosi yang meghampiri. Alhamdulillah, kini sudah berlalu. Time will pass and heal everything. Quarter-life crisis ini memang berat, baru kusadari ketika perlahan-lahan memasuki dan terjun di dalamnya. Alhamdulillah aku masih selalu berada di pelukan keluarga yang hangat sepeti ini. Yang selalu mendukung dan menghibur hari-hariku yang kelabu. 😀 Pada akhirnya setiap kita akan melewati semua masalah-masalah yang ada dan tersenyum serta terlahir kembali. Menjadi pribadi yang lebih dewasa, lebih tenang, dalam menyikapi segala hal. 🙂

Bersahabat dengan sedih dan bahagia

Keduanya merupakan perasaan alami manusia, It’s Okay Not To Be Okay mereka bilang. Menerima tidak hanya bahagia, melainkan kesedihan pula, mengajarkan kita untuk seimbang dalam hidup ini. Agar tidak selamanya tertawa, juga tidak selalunya menagis.

Please, take care to our #MentalHelathAwareness 🙂

Anak-anak dan keceriaannya

Aku bersyukur, berada di lingkungan yang penuh dengan anak-anak. Semenjak mengajar anak-anak SD ini, aku belajar banyak dari mereka dalam melihat kehidupan secara sederhana. Bahagia itu sederhana, seperti bisa bertemu dengan guru dan teman-teman sekolah, bisa menjawab pertanyaan, dan seterusnya. Mereka sangat berenergi positif.

Career class ID

Tahun 2021 ini sepertinya akan menjadi tahun yang sibuk 😀 Setelah mendaftar kuliah S2 ternyata kebutuhan sosisalku belumlah tercukupi wkwkwk Sejujurnya sejak awal tahun 2020 ini aku sangat ingin ikut kelas karir besutan kak Alia Noviar dan Mas Kurniawan Gunadi. Namun, baru bisa terwujud sekarang, periode 2021. Semoga aku bisa semakin bermanfaat bagi diriku maupun orang-orang sekitarku (dan bisa mengatur waktu dengan baik :D), aamiin!

Kok gajelas ya arah tulisan ini? 😀

Yasudahlah yaa wkwkwk

Terimakasih sudah membaca!

Zulfa, an ENFJ-A

Di suatu malam, sekitar 50 hari menjelang pergantian tahun. 🙂

Penghujung Akhir S1

graduation

Akhir bulan ini, alhamdulillah aku akan diwisuda, wisuda sarjana strata satu, dari jurusanku, Pendidikan Matematika UIN Jakarta.

Rasanya seperti mimpi, aku dan beberapa teman-teman sudah melalui kurang lebih 4 tahun itu dengan akhir yang baik, insyaallah.

Masih teringat ketika baru saja diterima sebagai mahasiswa, hatiku masih galau merana, “apakah ini jurusan yang aku memang sukai dan bisa aku tuntaskan hingga akhir?”, itu pertanyaanku untuk diriku sendiri kala itu.

Alhamdulillah, kehidupan perkuliahan tidak sesulit yang akan kamu bayangkan, jika kamu punya teman-teman yang baik yang mengisi hari-hari belajarmu. Jujur aku termasuk mahasiswa yang tidak pintar-pintar amat di kelas wkwkwk, terkadang aku telat datang, terkadang aku ngantuk di kelas, juga aku kadang tidak mengerti apa yang bapak/ibu dosen sedang bicarakan di depan kelas. Untungnya aku punya teman-teman yang bias kutanyai tiap kumengalami kesulitan. 🙂 Makasih untuk kalian ❤

Kujuga teringan kehidupan selama di asrama selama 2 tahun awal masa kuliah, ada Eva, Evi, Nisa, Ubay, dan Mamih Sururoh yang membuat malam-malamku tak pernah sepi. Ada gelak tawa, ada sesi bertukar pikiran, bahkan sampai ngambek-ngambek kecil pun ada :D. Terimakasih karena telah menginfluence-ku dengan keunikan sifat kalian. Aku beruntung mempunyai saudara seperti kalian semua.

Pada akhirnya, ketika tahun-tahun skripsi itu datang, aku bersyukur karena selalu ada orangtuaku yang tidak pernah lelah mensupportku agar cepat menyelesaikan tugas akhir. Alhamdulillah aku bisa menuntaskan skripsi (sekaligus kuliahku) dalam waktu 4 tahun lebih 2 bulan. Alhamdulillah hadzihi bini’matihi tatimush sholihat, hadza min fadli Rabbi 🙂

Semoga semangat belajarku tidak berhenti seiring berakhirnya kuliah S1-ku ini. Sejatinya manusia adalah makhluk pembelajar, jika ia berhenti belajar, berhenti pulalah kehidupannya saat itu. 🙂

Terus Berjuang Naa!!!!

\*^__^*/ Mardiana Zulfa \*^__^*/

15 Juni 2019

Kebahagiaan Itu Bernama Husnudzon

cropped-images-4.jpg

Setelah bertahun-tahun Aku mencari tau arti kebahagiaan sesungguhnya, aku hanya dapat menemukan satu kata yang tak pernah tergantikan oleh kata apapun, yaitu HUSNUDZON.

Satu kata itu, kata yang selalu aku temui dimana aja, di ucapan sahabat-sahabatku, di beranda fb, di blog seseorang, dimana-mana, memang terkadang tak melulu secara terang-terangan berkata husnudzon, tapi aku yakin intinya pasti ujung-ujungnya ke sana. Pasti.

Satu kata itu, yang paling sering didenger, tapi paling susah dipraktekkan. Sekarang aku baru tau kenapa beberapa guru atau dosen lebih memilih mengambil persentase yang besar dalam nilai praktek, karena emang bro, praktek itu susah-_-

Waktu udah buat janji sama seseorang, kita udah rapih-rapih, udah kece-kece, pokonya tinggal cus aja berangkat, eh dia sms, “Na, maaf ya, kayanya aku gabisa, karena tut tut tut…..”, hadeh, oke, husnudzon Na, husnudzon, kali aja ada keluarganya yang sakit, yang harus dianterin atau ditemenin.

Waktu udah siap-siap tidur, tetiba disuruh ke warung, gedebak gedebuk nyari ini itu, “husnudzon Na, berarti mamah kamu lagi repot banget, dan cuma kamu yang bisa diandalkan”

Waktu udah belajar semaleman, udah ngeluarin isi otak sekuatnya, eh tiba-tiba hasil uts ngga seperti yang diharapkan, “Husnudzon Na, berarti kamu harus belajar makin rajin lagi, supaya kamu gak santai-santai, supaya kamu ngga sombong, jadinya malah terbuai terus uas nya hancur”

dan lain sebagainya…

Dan paling penting dari itu semua adalah husnudzon sama Allah azza wa jala, husnudzon terhadap semua yang sudah  ditulis untuk kita, sejak puluhan ribu tahun yang lalu, husnudzon kalau lagi dikasih sakit, husnudzon kalau dikasih musibah, husnudzon kalau lagi dijatuhkan orang lain.

 

Mardiana Zulfa, A Positive Mind Enthusiast 🙂

15 Juni 2019